Pelaksanaan program memasak bersih Kementerian ESDM dengan membagikan 680 ribu unit penanak nasi elektrik atau penanak nasi elektrik gratis tidak dapat dilaksanakan tahun ini. Penundaan itu karena persyaratan lebih lanjut dari Bappenas yang belum dipenuhi.
Dirjen Ketenagalistrikan, Jisman Parada Hutajulu mengatakan, pemerintah merencanakan program memasak bersih untuk 474.660 rumah tangga di 34 wilayah yang akan dilaksanakan tahun ini. Namun, rencana itu tertunda karena drafnya belum mendapat persetujuan dari Bappenas.
“Program memasak bersih belum terlaksana karena Bappenas menginginkan adanya surat tertulis dari DPR RI yang ditujukan kepada Menteri Keuangan dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional bahwa Kementerian ESDM memiliki program memasak bersih pada tahun anggaran. 2023,” ujarnya dalam RDP bersama Komisi VII DPR, Selasa (6/6).
Penghentian program memasak bersih juga berdampak pada terhentinya pendanaan atau alokasi anggaran sebesar Rp 340 miliar untuk penyaluran 680 ribu unit penanak nasi gratis tahun depan. “Masak bersih tahun 2024 belum mendapat anggaran alokasi anggaran Rp 340 miliar untuk 680 ribu rumah tangga,” kata Jisman.
Melalui RDP hari ini, Jisman berharap proposal mengenai kelanjutan program dapat dituliskan di akhir pertemuan agar ada perhatian untuk pengaktifan program memasak bersih.
Dikatakannya, lebih dari 50% program memasak bersih akan menyasar sektor rumah tangga di Pulau Jawa. Hal itu sejalan dengan upaya mengalirkan kelebihan pasokan listrik PLN di sistem Jawa Madura Bali (Jamali).
PLN menyatakan kondisi sistem kelistrikan Jamali tahun depan mencakup tambahan pasokan sebesar 6.800 megawatt (MW). Sedangkan penambahan kebutuhan hanya 800 MW. “Kuota program masak bersih di luar Jawa sangat dipengaruhi ketersediaan sistem kelistrikan setempat,” kata Jisman.
Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan penambahan anggaran kegiatan infrastruktur pada 2023 sebesar Rp 2,5 triliun atau 45,4% dari pagu Rp 5,5 triliun.
Dana tersebut akan dialokasikan untuk 14 proyek infrastruktur strategis. Dua di antaranya adalah insentif pengembangan konversi kendaraan listrik dan pemberian 680 ribu unit penanak nasi listrik atau rice cooker secara gratis.