Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyatakan tidak khawatir dengan ancaman krisis energi yang melanda dunia saat ini, seperti di Pakistan yang mengalami gangguan pasokan listrik secara masif. Ia memastikan kondisi kelistrikan negara aman.
Menurut Darmawan, PLN telah mengambil langkah strategis, salah satunya memperkuat pasokan energi primer untuk pembangkit listrik guna menjamin keandalan pasokan listrik ke pelanggan.
PLN telah mengantisipasi hal tersebut dengan tiga lini pertahanan energi primer untuk pembangkit listrik, yaitu menggunakan batu bara, gas, dan BBM. PLN memperkuat sistem kelistrikan negara untuk menghadapi krisis energi global.
“Keadaan kelistrikan negara dalam keadaan sangat aman. Setiap tiang sistem kelistrikan kita sangat kuat. Untuk memastikan pasokan listrik tetap terjaga, kami memastikan seluruh pembangkit listrik di Indonesia memiliki energi primer yang cukup,” ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR, dikutip Kamis (9/12).
Ketahanan pasokan energi primer ini tak lepas dari perjuangan PLN dan Pemerintah dalam memperkuat tata kelola energi primer pasca krisis batu bara di penghujung tahun 2021.
PLN telah merestrukturisasi kontrak menjadi jangka panjang dan solid. Selain itu, langkah pemantauan dilakukan tidak hanya secara fisik di lapangan tetapi juga dengan mengintegrasikan sistem pemantauan digital.
“Sistem digital PLN kami integrasikan dengan sistem digital Ditjen Minerba, sehingga tindakan perbaikan dapat dilakukan dengan cepat, tepat dan terukur,” tambah Darmawan.
PLN juga mengubah paradigma sistem pengendalian pasokan batubara dari mulai fokus pada Estimasi Waktu Kedatangan (ETA) titik bongkar menjadi fokus pada titik muat atau loading. Mekanisme sistem peringatan dini juga dibangun, sehingga risiko keterlambatan pengiriman pasokan batubara dapat diminimalisir.
“Dengan sistem seperti ini, jika ada potensi kegagalan pasokan karena ketersediaan batu bara atau armada angkutnya akan terdeteksi lebih dini. Bahkan, setiap pergerakan suplai energi primer dapat dipantau secara digital,” ujarnya.
Dengan perbaikan tersebut, kini pembangkit batu bara sebagai lini pertahanan pertama memiliki stok lebih tinggi dari titik aman, yakni sudah di atas 20 hari operasi pembangkit (HOP). Selain itu, cadangan gas dan cadangan BBM sebagai second line dan third line of defense juga dipastikan aman, dan selalu siap kapanpun dibutuhkan.
Ia juga membandingkan keadaan Indonesia dengan Pakistan yang pasokan energi primer untuk pembangkit listrik yang berupa gas sangat terbatas. Apalagi Pakistan mengalami tekanan ekonomi, sementara energi utamanya didominasi impor tanpa ready supply, tanpa kontrak jangka panjang, sehingga stok semakin terbatas.
“Ketika terjadi fluktuasi kebutuhan listrik, pasokan listrik akan berkurang dan tidak bisa pulih karena stok energi primer tidak mencukupi,” ujarnya.
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Eddy Soeparno mengatakan DPR mendukung penuh langkah PLN dalam melaksanakan program-program strategis yang direncanakan untuk memberikan kontribusi tambahan bagi negara dan bermanfaat bagi masyarakat.
Langkah ini juga mampu meminimalisir risiko gangguan pasokan listrik dan menjamin pasokan listrik yang handal bagi masyarakat. “Komisi VII DPR RI mengapresiasi PLN dalam meningkatkan kinerjanya di tahun 2022, termasuk menjaga pasokan energi utama pembangkit sehingga rata-rata hari pengoperasian pembangkit melebihi 20 hari,” kata Eddy.