Perwakilan Perusahaan Listrik Negara atau PLN dan International Energy Agency (IEA) menandatangani kesepakatan untuk menuntaskan Just Energy Transition Partnership (JETP). Kedua belah pihak sepakat bahwa transisi energi bukan sekedar investasi dan perlu mengedepankan prinsip keterjangkauan bagi masyarakat.
“Kami dan IEA telah memetakan secara detail strategi, kebutuhan infrastruktur pendukung, rencana pengembangan jaringan interkoneksi hingga peluang kerja sama yang menarik bagi investor,” kata Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo seperti dikutip dalam siaran pers Kamis (20/4).
PLN dan IEA menggelar Focus Group Discussion di Paris, Prancis, Selasa (18/4) untuk membahas strategi percepatan transisi energi di Indonesia dengan menuntaskan program pembiayaan JETP senilai US$20 miliar.
“Hal ini sejalan dengan semangat JETP yang berusaha memastikan tidak ada yang tertinggal dalam proses pengabaian batubara,” ujar Darmawan.
Indonesia menjadi negara kedua yang memperoleh JETP pada November 2022 di tengah KTT Kelompok 20 (G20). Negara-negara Kelompok 7 (G7), Denmark dan Norwegia terlibat dalam program pendanaan ini.
Di bawah JETP, Indonesia berupaya mencapai net zero emisi gas rumah kaca dari produksi listrik bersih pada tahun 2050. Ini menandai percepatan satu dekade dari target pemerintah sebelumnya.
Darmawan mengatakan PLN telah mengurangi pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dan membuat Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik Hijau (RUPTL). Dalam RUPTL hijau, BUMN itu memperkirakan energi terbarukan akan berkontribusi 51,6% terhadap bauran energi.
PLN juga mengganti PLTU berkapasitas 1,1 gigawatt (GW) dengan energi terbarukan. Selain itu, perseroan telah mengganti PLTU berkapasitas 800 megawatt (MW) dengan gas bumi.
Belakangan, PLN melakukan percobaan perdagangan karbon pertama di 26 pembangkit listriknya. Anak usahanya, PT PLN Nusantara Power, berencana menerbitkan kredit karbon hingga 1,57 ton setara karbon dioksida (CO2e) pada 2023.
Paolo Frankl dari IEA mengatakan, lembaga yang berbasis di Paris itu mendukung penuh langkah PLN dan pemerintah untuk menggarap proyek transisi energi.
“IEA mendukung penuh langkah yang diambil PLN dan Indonesia dalam melaksanakan proyek transisi energi. Bersama dengan PLN, kami akan merancang langkah-langkah strategis untuk mencapai target emisi nol bersih,” kata kepala divisi energi terbarukan IEA tersebut.