PT Perusahaan Listrik Negara atau PLN menyatakan sistem kelistrikan Jawa-Bali dan Sumatera akan terhubung dalam jaringan interkoneksi berkapasitas 500 kilo volt (kV). Proyek tersebut diperkirakan menelan biaya US$ 2,9 miliar atau sekitar Rp. 43,7 triliun.
Direktur Perencanaan Transmisi dan Sistem PLN Evy Haryadi menjelaskan, dana tersebut akan digunakan untuk membangun pusat-pusat penyambungan dan jaringan listrik. Kemudian, ia mengangkut listrik bersih dari pembangkit listrik energi terbarukan, dan memasukkannya ke dalam sistem transmisi.
Jaringan penghubung Jawa-Bali dan Sumatera akan menghubungkan beberapa pembangkit listrik dan gardu induk antar pulau melalui kabel laut yang melintasi Selat Sunda.
“PLN akan menghimpun dana investasi dari pinjaman dan pembiayaan komersial,” kata Evy di Indonesia Convention Exhibition BSD, Tangerang, Rabu (12/7).
Menurut Evy, perusahaan listrik pelat merah itu juga berencana menarik modal investasi dari lembaga keuangan internasional dan perbankan lokal.
PLN juga mengincar pembiayaan iklim Just Energy Transition Partnership (JETP) untuk merealisasikan proyek interkoneksi antar pulau. “Saat ini lebih banyak lagi skema green financing ke depannya,” ujar Evy.
PLN menyiapkan 522 proyek green energy dengan total kapasitas hingga 15,1 gigawatt (GW) hingga 2030 untuk masuk dalam dokumen rencana investasi JETP.
Ratusan proyek hijau yang belum mendapatkan pendanaan diharapkan dapat dilakukan melalui penyaluran US$ 20 miliar atau sekitar Rp 310 triliun dari dana JETP yang dijanjikan Amerika Serikat (AS), Jepang dan beberapa negara G7 plus Denmark, Norwegia dan Uni Eropa.
Sebelumnya, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan perseroan telah mengidentifikasi empat skenario transisi energi dalam kerangka JETP dan melakukan analisis teknis dengan Badan Energi Internasional dan analisis keuangan dengan Bank Pembangunan Asia.
Darmawan melanjutkan, PLN saat ini sedang mengkonsolidasikan semua program hijau yang belum mendapat pendanaan untuk masuk ke dalam CIPP dengan skema JETP. Dalam hal ini, PLN telah menyiapkan 522 proyek green energy yang berpotensi dibiayai JETP dengan total kapasitas 15,1 GW.
Jumlah ini lebih tinggi dari 163 proyek hijau yang dilakukan PLN secara mandiri untuk transisi energi guna mencapai target net zero emission 2060.