PT PLN Batam, anak usaha PT PLN (Persero), melakukan pemadaman listrik bolak-balik di Batam, Kepulauan Riau, seiring meningkatnya konsumsi listrik akibat cuaca panas.
Vice President Humas PLN Batam, Bukti Panggabean mengatakan, pemutusan pasokan listrik secara bergilir terpaksa dilakukan karena Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjung Kasam dan Tanjung Uncang tidak mampu mengatasi kenaikan beban puncak.
“Saat ini suhu sedang naik. Dengan meningkatnya suhu udara, konsumsi listrik meningkat. Sebelumnya beban puncak kami 560 megawatt (MW), kini menjadi 585 MW. Selain itu, dengan kenaikan temperatur ini, kapasitas mesin kami berkurang,” ujarnya di Batam, Selasa (16/5).
Selain itu, lanjutnya, suhu udara yang semakin tinggi juga menyebabkan penurunan kemampuan mesin PLTU untuk menghasilkan listrik.
Untuk mengatasinya, PLN menyediakan tambahan pembangkit listrik sebesar 75 MW. Penambahan pembangkit, kata dia, akan masuk secara bertahap dengan beroperasi maksimal 25 MW pada awal Juli 2023 dan 50 MW pada awal September 2023.
“Untuk penambahan tenaga masih dalam tahap pembangunan, jadi sekarang sudah masuk secara bertahap,” ujarnya. Dia juga mengimbau para pengusaha di Batam untuk menyalakan mesin genset agar tidak terjadi pemadaman listrik.
“Kami sudah berkoordinasi dengan pengusaha di kawasan industri dan mengimbau mereka untuk menyalakan genset agar tidak terjadi pemadaman listrik. Sampai saat ini, kami masih berkoordinasi dengan para pengusaha agar mesin mereka bisa beroperasi,” ujar Bukti.