PT Surveyor Indonesia sebagai verifikator subsidi sepeda motor listrik mengungkapkan, penyaluran subsidi sepeda motor listrik masih lamban karena sistem verifikasi baru bisa berjalan efektif hingga 10 Mei 2023.
Direktur Komersial PT Juruukur Indonesia Saifuddin Wijaya mengakui hingga saat ini baru 114 unit sepeda motor listrik yang dipastikan mendapat subsidi. Padahal pemerintah telah memberikan kuota subsidi sepeda motor listrik kepada masyarakat sebesar 200 ribu unit hingga akhir tahun 2023.
“Jadi sistem kami baru efektif sejak 10 Mei, jadi sepertinya belum banyak peminat untuk membeli motor listrik ini,” kata Saifuddin dalam jumpa pers di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (17/5).
Saifuddin mengungkapkan ada beberapa faktor yang menyebabkan sistem autentikasi yang dibuat pihaknya memakan waktu lama. Salah satunya, sepeda motor listrik yang mendapatkan subsidi harus memiliki unsur dalam negeri atau TKDN sebesar 40%.
“Sedangkan untuk konfirmasi TKDN butuh waktu,” katanya.
Ia mengatakan, saat ini baru ada 10 pabrikan yang siap mendistribusikan sepeda motor listrik bersubsidi, serta 226 distributor resmi yang menjual sepeda motor listrik bersubsidi. Pedagang harus memenuhi kriteria yang ditetapkan Kementerian Perindustrian.
Kemudian kata dia, faktor lain yang menyebabkan lama terbentuknya sistem verifikasi adalah keputusan masing-masing produsen sepeda motor listrik untuk menunjuk distributor resmi. Tapi distributor resmi harus diverifikasi dulu, lagi-lagi memakan waktu.
“Pertama kita harus konfirmasi ke pabrikan dan harus ada TKDN 40%. Setelah itu disepakati dealer harus ditunjuk dulu dan itu perlu konfirmasi juga, ini akan memakan waktu lebih lama,” katanya.
Saifuddin mengatakan, surveyor Indonesia juga perlu membangun sistem verifikasi dari awal. Di mana itu tentu tidak mudah. Apalagi harus mengintegrasikan data dari empat lembaga.
Sebelumnya, kata Sri Mulyani, pada 2023 akan ada 200 ribu sepeda motor listrik baru bersubsidi. Sedangkan motor konversi sebanyak 50 ribu unit. Dengan begitu, total subsidi Rp 1,7 triliun.
Ia mengatakan, sementara pada 2024 akan ada 600 ribu sepeda motor listrik baru bersubsidi dan 150 ribu sepeda motor convertible dengan perkiraan Rp 5,2 triliun.
Berdasarkan laporan Insentif Kendaraan Listrik dari tim riset University of California, skema subsidi kendaraan listrik telah diterapkan di beberapa negara pasar utama setidaknya sejak 2019.