Tekanan harga batu bara berlanjut setelah Jerman dan India menetapkan target baru dalam strategi phase-out atau penghentian penggunaan bahan bakar fosil yang sangat berpolusi ini. Harga batu bara kini telah jatuh ke level terendah dalam setahun terakhir.
Harga batu bara ICE Newcastle Australia yang menjadi salah satu benchmark atau acuan dunia saat ini berada di US$ 174 per ton, terendah sejak 22 Maret 2022. Demikian pula harga kontrak penyerahan April 2023 berada di US$ 179,65 per ton.
Harga batu bara tertekan oleh keputusan pemerintah Jerman yang meminta produsen batu bara terbesar kedua negara itu, Lausitz Energie Bergbau AG (LEAG), menghentikan produksinya pada 2030, atau 8 tahun lebih awal dari rencana perusahaan.
“Diskusi antara Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck dan CEO LEAG Thorsten Kramer dimulai setelah Habeck mengunjungi pembangkit listrik LEAG dekat Spremberg bulan lalu dan masih terus berlanjut,” kata seorang sumber yang enggan disebutkan namanya seperti dikutip dari Mining.com, Jumat (17/ 10). 3).
Jerman ingin menghapus batu bara secara bertahap pada tahun 2030, 8 tahun lebih awal dari target sebelumnya pada tahun 2038 dan meminta perusahaan di sektor tersebut untuk membantu memenuhi target tersebut.
Tiga tahun lalu, Berlin menjanjikan LEAG €1,75 miliar ($1,86 miliar) untuk keluar dari batubara pada tahun 2038, tetapi Komisi Eropa sedang menyelidiki apakah bantuan tersebut dapat dibenarkan.
LEAG mengatakan sedang dalam pembicaraan dengan pemerintah tentang jumlah kompensasi dan infrastruktur yang dibutuhkan untuk mengubah pembangkit listrik menggunakan bahan bakar hidrogen.
Sebelumnya pada bulan Oktober, pemerintah Jerman mencapai kesepakatan dengan utilitas terbesar di negara itu, RWE AG, untuk menghentikan penggunaan batubara pada tahun 2030. Hal ini sejalan dengan target pemerintah Jerman untuk mengurangi emisi karbon sekitar 67% dan menghasilkan 80% listriknya. dari sumber terbarukan diperbarui.
Sementara itu, pemerintah India dalam National Electricity Plan (NEB) yang dirilis oleh Central Electricity Authority (CEA) pada 2022 menargetkan pangsa batubara dalam bauran energi turun menjadi sekitar 50% pada 2031-2032, dari 72,3% pada Maret. 2023.
Pangsa kapasitas terpasang pembangkit batubara dan lignit terhadap total kapasitas terpasang India ditargetkan menurun secara bertahap dari saat ini 51,27% menjadi 38,4% pada Maret 2027 dan menjadi 28,7% pada Maret 2032.
Harga batubara telah menurun sejak awal tahun. Diketahui, harga turun 48,8%, dari US$ 339,55 per ton pada akhir 2022 menjadi US$ 174 per ton. Tekanan harga batu bara sepanjang tahun dipicu oleh berkurangnya permintaan dari Eropa seiring berakhirnya musim dingin dan kapasitas gas alam yang mencukupi.
Sementara itu, China terus meningkatkan produksi batu bara domestiknya sekaligus mengurangi pembeliannya dari negara-negara pengekspor batu bara utama dunia seperti Australia, Afrika Selatan, dan Indonesia.