liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
MASTER38 MASTER38 MASTER38 MASTER38 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 COCOL88 COCOL88 COCOL88 COCOL88 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 ZONA69 ZONA69 ZONA69 NOBAR69 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38
SLOT GACOR HARI INI SLOT GACOR HARI INI
Pengusaha Minta Jaminan Pasar Hilirisasi Batu Bara Meski Royalti 0%

Konsumsi Melonjak 33%, Emisi Karbon Batu Bara RI Cetak Rekor Tertinggi

Emisi karbon yang dihasilkan oleh sektor batu bara baru Indonesia pada tahun 2022 akan mencapai rekor tertinggi. Ini menurut laporan Global Carbon Project (GCP), yang menghitung bahwa emisi CO2e dari pembakaran bahan bakar fosil di Indonesia meningkat lebih dari 20%.

Dengan peningkatan tersebut, Indonesia menjadi negara pencemar akibat pembakaran bahan bakar fosil tertinggi ke-6 di dunia dengan 619 juta metrik ton, naik dari posisi ke-9 pada tahun 2021. Tiga negara peringkat teratas adalah Amerika Serikat (AS), Arab Saudi, dan Rusia.

Namun, laporan itu juga menyebutkan bahwa intensitas emisi karbon per kapita Indonesia hanya 2,7 ton, jauh di bawah Amerika 15 ton, dan masih di bawah rata-rata global 7,5 ton per kapita.

“10 negara penghasil karbon terbesar di dunia tidak pernah mengalami peningkatan 20% dalam lima belas tahun terakhir,” kata Robbie Andrew, analis senior Global Carbon Project, seperti dikutip dari carboncredits.com, Kamis (6/7). .

Organisasi nirlaba itu mengatakan lonjakan emisi karbon dari pembakaran bahan bakar fosil di Indonesia berasal dari peningkatan penggunaan batu bara. Mengutip data Kementerian ESDM, GCP menyebut konsumsi batu bara Indonesia akan meningkat 33% pada 2022, dari 559 juta barel setara minyak (BOE) menjadi 746 juta BOE.

Penggunaan bahan bakar fosil lainnya seperti minyak dan gas juga meningkat, namun peningkatan penggunaan batubara lebih tinggi. Sementara itu, konsumsi batu bara Indonesia telah melampaui konsumsi migas sejak 2019.

Indonesia merupakan produsen batubara terbesar ke-3 di dunia dan merupakan konsumen utama batubara itu sendiri. Dan dengan pembangkit batu bara baru, konsumsi batu bara negara akan tumbuh secara konsisten hingga 2029.

GCP menilai Indonesia tidak memiliki niat dan tindakan yang cukup untuk memperlambat penambangan batubara, apalagi menonaktifkannya. Hal ini merupakan inti dari komitmen Indonesia untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060.

Menurut estimasi ESDM, Indonesia akan memproduksi batu bara lebih banyak pada 2023 sebesar 694 juta ton, naik 5% dari target 2022 sebesar 663 juta ton. Proyeksi ini sebagian besar disebabkan tingginya permintaan yang diharapkan dari India dan China, mitra ekspor utama batubara Indonesia.

Penjualan batu bara Indonesia ke Eropa pada 2022 juga mencapai rekor tertinggi. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh peralihan ke batu bara di antara utilitas Eropa yang didorong oleh harga gas yang tinggi. Embargo UE terhadap batubara Rusia karena konfliknya dengan Ukraina memungkinkan pemasok Indonesia memasuki pasar Eropa.