Gemerlap lampu panggung hiburan Gala Dinner KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, sukses menyedot perhatian para delegasi. Lingkungan panggung di seberang laut terlihat semarak dengan lampu warna-warni yang mempesona.
Dibalik kesuksesan tersebut ada lebih dari 500 pejabat ketenagalistrikan yang bersiap mendapatkan pasokan listrik untuk acara KTT ASEAN.
Ketut Sapta Wijaya (38), anggota PLN asal Bali yang mendapat penugasan di bawah Pengendalian Operasional (BKO) menceritakan perjuangannya membangun posko atau pusat komando listrik terpusat di Labuan Bajo.
Menurutnya, cuaca ekstrim merupakan tantangan terbesar. Panas terik dan hujan deras disertai angin kencang datang silih berganti, membuat tugas itu sangat menantang.
“Saya dan tim saya turun ke lapangan, mengunjungi gardu listrik untuk menambah peralatan listrik tambahan pada sistem kelistrikan. Kami juga harus melewati hutan beberapa kali dan turun ke sawah,” katanya dalam keterangan tertulis, Minggu (14/5).
Dia menambahkan bahwa cuaca membuat pekerjaan menjadi sangat intensif energi. “Matahari di Labuan Bajo sangat terik, suhunya lebih panas dari Bali. Karena panas tiba-tiba turun hujan lebat disertai angin kencang.
Cuaca ekstrem itu bahkan membuatnya terserang demam dan flu. Namun, dengan waktu persiapan yang lebih singkat dibandingkan persiapan KTT G20, pihaknya masih berupaya menyelesaikan pusat komando pengaturan kelistrikan untuk KTT ASEAN.
“Biasanya membangun command center butuh waktu 1 bulan, tapi untuk KTT ASEAN ini kita percepat hanya sembilan hari. Ini bisa cepat karena kita punya pengalaman di KTT G20,” kata Sapta yang merupakan Asisten Manajer Fasilitas Operasi PLN Bali Unit Pelaksana Regulasi Distribusi.
Melihat kesuksesan KTT ASEAN, dirinya bersyukur dan bangga menjadi bagian dari keberhasilan negara menggelar acara yang dihadiri para kepala negara ASEAN.
“Saya tidak akan pernah lupa karena saya bisa menjadi bagian dari acara ini. Hujan, panas, lelah dan sakit terbayar lunas menyaksikan acara ini berjalan dengan sukses. Dan yang paling penting, saya bisa bangga menceritakan kepada anak saya tentang perjuangan saya memeriahkan KTT ASEAN,” katanya.
Rasa bangga yang sama juga diungkapkan Ketty Angela Henuk (30), pegawai BKO PLN asal Kupang. Ia bertanggung jawab menjaga pengoperasian stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) yang berlokasi di halaman Kantor Bupati Manggarai Barat.
Ia bersama Tim Pengamanan Presiden (Paspampres) memastikan proses pengisian kendaraan listrik, operasional dan pengamanan delegasi berjalan lancar.
Menurutnya, pengalaman bekerja di tengah cuaca panas Labuan Bajo meninggalkan kesan tersendiri. Beberapa kali ia juga harus mengisi daya kendaraan listriknya di tengah malam karena padatnya jadwal persiapan.
“Beberapa kali saya harus bekerja sampai tengah malam, bahkan suatu malam saya harus bersiap-siap karena kendaraan listrik baru saja menyelesaikan latihan mobilisasi pada malam hari. Namun demi suksesnya KTT ASEAN ini, saya dan teman-teman melaksanakannya dengan rasa syukur,” ujarnya.
Meski harus meninggalkan keluarga untuk bekerja, ia mengaku senang bisa mengharumkan nama Indonesia di mata dunia.
Kegembiraan lain yang dirasakan Ketty adalah saat didatangi Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi dan Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo. Ia melakukan simulasi pengisian kendaraan listrik dan menunjukkan kesiapan SPKLU.
“Sangat jarang kami bisa bertemu dan berdiskusi langsung dengan CEO. Tapi di KTT ASEAN ini saya merasa sangat bangga karena saya mengunjungi diri saya sendiri. Bahkan saya sempat mendemonstrasikan cara pengisian mobil listrik di SPKLU melalui aplikasi PLN Mobile di hadapan beliau dan Bupati Manggarai Barat,” ujarnya.
PLN, berpengalaman dalam menyediakan listrik yang andal tanpa kedip, telah terlibat dalam banyak acara internasional yang sukses di Indonesia.
Selama KTT ASEAN ke-42, PLN juga menerjunkan lebih dari 500 anggota termasuk 122 pejabat tambahan yang merupakan anggota BKO dari Bali, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Barat, Jakarta dan kota-kota lain di sekitar Labuan Bajo seperti Kupang dan Ende.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo juga menyampaikan apresiasi kepada jajarannya. Ia mengatakan penempatan staf BKO ini merupakan bagian dari upaya PLN mensukseskan event internasional yang akan membawa nama baik Indonesia ke dunia internasional.
“Kami terbiasa bekerja sama, tidak hanya dalam menghadapi bencana, tetapi juga ketika ada event internasional yang membutuhkan pengamanan kelistrikan khusus dan penambahan personel,” kata Darmawan.
Diakui Darmawan, jumlah anggota di Labuan Bajo sebenarnya tidak cukup untuk merawat peralatan listrik tambahan yang dioperasikan pada acara tersebut. Dalam rangka mendukung ASEAN Summit, PLN memang menyediakan genset, uninterruptible power supply (UPS), mobile substation unit (UGB), hingga operasional SPKLU yang harus dijaga.
“Untuk itu kami tawarkan kepada petugas di unit-unit sekitar Labuan Bajo, ternyata banyak petugas yang mau membantu mengamankan pasokan listrik untuk KTT ASEAN. Kalau perlu, kami kirim 122 staf BKO ke Labuan Bajo. Dan kami berterima kasih seluruh jajaran BKO dapat membantu mengamankan pasokan listrik untuk KTT ASEAN,” ujar Darmawan.