Kementerian ESDM menyetujui Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik atau RUPTL PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS) untuk menjaga pasokan listrik di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik.
Dirjen Ketenagalistrikan, Jisman Parada Hutajulu mengatakan, penetapan RUPTL tersebut bertujuan untuk mewujudkan pasokan listrik yang handal sekaligus mendukung pesatnya pertumbuhan industri manufaktur di kawasan ekonomi yang terletak di pesisir pantai. Selat Madura.
“Dengan pasokan listrik yang handal, kami berharap investasi baru di sektor industri di Kawasan Industri dan Pelabuhan Jawa Terpadu (JIIPE) terus tumbuh,” kata Jisman dalam acara Sosialisasi RUPTL PT BKMS 2023-2032 di Gresik, dikutip dari siaran pers, Senin (26/6).
KEK Gresik memiliki luas 2.167 hektar dan diisi dengan kegiatan usaha peleburan tembaga-baja, industri elektronik, industri kimia, energi hingga logistik. Salah satu perusahaan yang telah menetap di KEK Gresik adalah PT Freeport Indonesia. BKMS merupakan badan usaha yang memiliki kawasan bisnis di JIIPE yaitu KEK Gresik sekaligus proyek strategis nasional (PSN).
“Berkaitan dengan hal tersebut, kami mendorong BKMS untuk menyediakan listrik yang handal kepada seluruh tenant termasuk PT Freeport Indonesia yang berkomitmen melakukan pemurnian mineral di kawasan JIIPE,” kata Jisman.
Jisman mengatakan perencanaan ketenagalistrikan merupakan proses penting dalam pengelolaan dan pengembangan sistem ketenagalistrikan. Keseimbangan antara kebutuhan dan penyediaan tenaga listrik diperlukan untuk memperoleh sistem tenaga listrik yang andal, efisien dan berkelanjutan.
Untuk menjamin kehandalan pasokan tenaga listrik, dalam perencanaan perlu disediakan margin cadangan yang cukup, baik untuk menjaga kesinambungan pasokan pada saat beberapa unit pembangkit memasuki masa pemeliharaan maupun untuk mengantisipasi dinamika kebutuhan tenaga listrik.
“Jika terjadi kekurangan atau defisit pasokan listrik, berpotensi tidak menarik bagi investor untuk berinvestasi di sektor industri, terutama di kawasan seperti JIIPE,” ujar Jisman.
Jisman menambahkan, pemerintah sangat berkomitmen mengembangkan PSN untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, seperti melalui industri manufaktur dan hilirisasi pengolahan mineral. Komitmen ini bertujuan agar PSN dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi pembangunan ekonomi dan sosial serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, kata Jisman, pemerintah mendukung penyediaan listrik untuk hilirisasi pengolahan mineral guna meningkatkan nilai tambah dan daya saing industri pertambangan tanah air, mengurangi ketergantungan ekspor bahan baku, menciptakan lapangan kerja, serta mendorong pembangunan ekonomi berkelanjutan.
“Berkaitan dengan hal tersebut, kami mendorong BKMS untuk menyediakan listrik yang handal kepada seluruh tenant termasuk PT Freeport Indonesia yang berkomitmen melakukan pemurnian mineral di kawasan JIIPE,” kata Jisman.
Seiring dengan meningkatnya kesadaran dan kepedulian terhadap isu lingkungan dan kelestarian, Jisman mengungkapkan bahwa kebutuhan tenant tidak hanya terkait dengan keandalan pasokan listrik, tetapi ada peningkatan kebutuhan listrik yang diperoleh dari EBT.
Selain itu, permintaan ekspor memasuki pasar internasional dan sektor industri juga mempertimbangkan penggunaan listrik hijau sebagai bagian dari strategi mereka.
Penggunaan listrik dari energi terbarukan sejalan dengan arah kebijakan energi negara ke depan, yaitu peralihan dari energi fosil ke EBT sebagai energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan. Dalam penyediaan listrik, kata Jisman, PT BKMS memang membutuhkan dukungan dari pemangku kepentingan terkait.
Untuk itu, pemerintah mendorong PT PLN memberikan dukungan penyediaan listrik melalui kerja sama antar bidang usaha 500 MW. Hal ini dapat membantu mengurangi kelebihan kapasitas di sistem Jawa-Bali sehingga pasokan listrik menjadi lebih andal dan efisien.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT BKMS Bambang menyampaikan bahwa ketersediaan listrik yang berkelanjutan, terjangkau dan andal merupakan faktor penting bagi industri manufaktur untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan berdaya saing.
“KEK Gresik dengan tema Manufaktur dan Teknologi perlu memberikan iklim usaha yang kompetitif agar mampu mencapai target yang telah ditetapkan pemerintah dalam menarik PMA, industri berorientasi ekspor dan sektor industri substitusi impor,” kata Bambang .