Harga batu bara ICE Newcastle kembali merosot hingga di bawah US$200 per ton pada penutupan perdagangan Kamis (13/4). Penurunan harga terjadi di tengah impor batu bara China yang mencapai rekor tertinggi pada Maret 2023.
Harga batu bara turun US$ 3,85 atau 1,98% menjadi US$ 190,75 per ton. Sementara itu, harga kontrak pengiriman Mei 2023 tercatat turun US$12,15 atau 6% menjadi US$190,25 per ton, yang sebelumnya mencapai level tertinggi sejak Februari di US$212 per ton pada 3 April 2023.
Impor batubara China melonjak pada bulan Maret ke tingkat bulanan tertinggi dalam tiga tahun karena utilitas meningkatkan pembelian dengan harapan pemulihan permintaan dan setelah pembatasan impor batubara Australia dicabut.
Data General Administration of Customs China menunjukkan Negeri Panda itu mengimpor 41,17 juta ton batu bara selama Maret 2023, level tertinggi sejak Januari 2020. Angka tersebut jauh di atas rata-rata 30,32 juta ton per bulan pada Januari-Februari, dan meningkat sebesar 151% dibandingkan Maret 2022.
Untuk kuartal pertama 2023, China mengimpor total 101,8 juta ton batu bara, hampir dua kali lipat dari basis rendah tahun lalu. Permintaan batu bara di China diperkirakan akan kuat pada kuartal kedua karena ekonomi terus bangkit dari rezim zero-covid yang sekarang sudah tidak ada lagi.
Kedatangan batu bara Australia diperkirakan akan meningkat pada bulan Maret setelah Beijing mencabut pembatasan perdagangan batu bara dengan Canberra.
Utilitas dan pedagang juga meningkatkan pengadaan mereka dari Indonesia menjelang datangnya Ramadhan pada pertengahan Maret. Produksi dan transportasi batu bara di Indonesia, pemasok utama batu bara termal China, biasanya melambat menjelang bulan puasa.
Sementara itu, produksi tenaga air yang lemah di Cina selatan juga kemungkinan akan mendorong pembangkit listrik tenaga batu bara dalam beberapa bulan mendatang.