liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
MASTER38 MASTER38 MASTER38 MASTER38 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 COCOL88 COCOL88 COCOL88 COCOL88 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 ZONA69 ZONA69 ZONA69 NOBAR69 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38
SLOT GACOR HARI INI SLOT GACOR HARI INI
Ingin Kembangkan PLTN, Pemerintah Buka Izin Tambang Mineral Radioaktif

BAPETEN: Tiga Provinsi Ini Punya Bahan Baku Nuklir Cukup untuk PLTN

Badan Pengawas Tenaga Nuklir atau BAPETEN menyebutkan beberapa daerah di Indonesia memiliki bahan baku uranium dan thorium yang cukup untuk dijadikan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).

Plt Kepala BAPETEN Sugeng Sumbarjo menyebutkan beberapa wilayah yang memiliki bahan baku uranium dan thorium untuk dikembangkan menjadi PLTN di antaranya: Kepulauan Bangka Belitung, Sulawesi Barat dan Kalimantan Barat.

“Hal itu dapat dilakukan untuk mendukung percepatan penggunaan energi hijau di Indonesia. Kandungan uranium dan thorium tersebut cukup untuk menuju target Net Zero Emission atau nol emisi karbon tahun 2060,” kata Sugeng di Universitas Udayana, Badung, Bali, Senin (12/9).

Sugeng tidak menyebutkan secara rinci jumlah kandungan bahan baku nuklir di beberapa daerah tersebut. Hanya saja, menurut dia, dalam laporan dan studi beberapa pihak yang memiliki kompetensi mengukur kandungan nuklir, Indonesia dipastikan dapat mengubah skema pembangkit listrik dari bahan baku fosil menuju energi nuklir, selain energi lain yang ramah lingkungan.

Ia mengklaim ada beberapa keuntungan penggunaan nuklir, seperti menghasilkan listrik yang stabil, tidak memancarkan karbondioksida dan hanya membutuhkan bahan bakar dalam jumlah yang kecil. Hal ini dianggap dapat menjamin stabilitas pasokan listrik.

Menurut dia, BAPETEN sudah melakukan studi tiru mengenai tata cara pembangunan, keselamatan dan pengawasan nuklir di beberapa negara yang sudah memanfaatkan nuklir sebagai pembangkit listrik, seperti Jepang, Korea, Prancis, Amerika, Kanada, dan Rusia.

Meskipun belum banyak investor yang serius melirik energi nuklir sebagai pembangkit listrik di Indonesia, kata Sugeng, tenaga nuklir dapat dijadikan energi alternatif.

Tenaga nuklir juga dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Indonesia, selain listrik tenaga matahari, tenaga air, Gheotermal dan lainnya.

“Indonesia memang seharusnya sudah bisa menggunakan energi nuklir untuk mengurangi emisi karbon. Dengan demikian, secara pelan-pelan mengurangi ketergantungan kita terhadap fosil, apalagi tambang minyak kita juga semakin sedikit,” katanya.

Untuk menyebarluaskan informasi terkait potensi nuklir, baik dari sisi penggunaan dan pengawasannya, BAPETEN juga menyelenggarakan Seminar Keselamatan Nuklir (SKN) di Universitas Udayana yang diikuti oleh ribuan mahasiswa dari berbagai kampus.